Model ITU-R
ITU-R atau yang dikenal dengan International Telecommunication
Union-Radiocommunication merupakan salah satu divisi dari ITU yang
bertanggung jawab pada sistem telekomunikasi radio. Gelombang radio yang
mengalami atenuasi akibat partikel hujan dapat dihitung dengan menggunakan data
curah hujan yang direkam oleh
ITU-R di seluruh dunia. Selain data curah hujan, terdapat
parameter-parameter lain yang digunakan untuk untuk menghitung nilai atenuasi
gelombang elektromagnetik, yaitu;
R0,01 :
|
Nilai curah
hujan rata-rata dalam satu tahun 0,01 % time percentage exceeded
|
hs :
|
Ketinggian di
atas permukaan laut pada lokasi stasiun yang diamati (km)
|
𝜃 :
|
Sudut elevasi (degree)
|
φ
:
|
Garis lintang dari
stasiun yang diamati (degree)
|
f
:
|
Frekuensi
(GHz)
|
Re :
|
Jari-jari
bumi (8500 km)
|
Parameter-parameter ini dapat dilihat pada Gambar 2.6. Nilai R0,01 dan
hs dapat diperoleh dari peta topografi yang direkomendasikan oleh ITU-R P.1511 (Peta ITU-R).
Keterangan
:
A: Hujan es
B: Melting layer
C: Hujan cair
D: Penjalaran gelombang elektromagnetik dari transmitter ke receiver
Langkah-langkah untuk menghitung nilai
atenuasi gelombang elektromagnetik menggunakan model ITU-R adalah:
1.
Menentukan ketinggian hujan hR, sebagaimana yang direkomendasikan oleh ITU-R.
2.
Untuk 𝜃 ≥ 5°, hitung kemiringan Ls menggunakan Persamaan 2.44:
(2.44)
untuk sudut 𝜃 < 5° menggunakan Persamaan 2.45:
(2.45)
Jika (hR ̶ hs) nilainya kecil atau sama
dengan nol, maka nilai prediksi atenuasinya sama dengan nol.
3.
Menghitung proyeksi horizontal LG dari
nilai Ls menggunakan Persamaan 2.46:
(2.46)
4.
Menghitung intensitas curah
hujan R0,01, nilai
intensitas curah hujan dapat diperoleh
dari peta intensitas curah hujan yang direkomendasikan oleh ITU‑R P.837
(ITU-R, 2001).
5.
Menghitung nilai koefisien
atenuasi spesifik A (dB/km) menggunakan Persamaan 2.47:
(2.47)
6.
Menghitung faktor reduksi r0,01, untuk 0,01% time percentage exceeded :
(2.48)
7.
Menghitung faktor penyesuaian
vertikal v0.01, untuk
waktu 0,01 % time
exceeded percentage:
(2.49)
untuk z < 𝜃,
maka:
(2.50)
jika z
< 𝜃, maka
(2.51)
Jika ׀φ׀ < 36°,
(2.52)
atau kondisi lainnya dengan
persamaan:
(2.53)
Dengan demikian, v0,01 dapat diperoleh
menggunakan Persamaan 2.54:
(2.54)
8.
Panjang lintasan efektif dapat
diperoleh dengan menggunaan Persamaan:
(2.55)
9.
Jumlah atenuasi total untuk A0,01 dapat dihitung menggunakan Persamaan:
(2.56)
10. Untuk time percentage exceeded
lainnya (0,001%, 0,1%, 1%, 5%) dapat dihitung menggunakan Persamaan 2.57:
(2.57)
Jika p ≥ 1 % atau ׀φ׀ ≥ 36°
|
β = 0
|
Jika p < 1 % atau ׀φ׀
< 36° dan 𝜃 ≥ 25°
|
β = – 0,005 (׀φ׀ – 36)
|
Sebaliknya
|
β = – 0,005 (׀φ׀ – 36) + 1.8 –
(4.25 sin 𝜃)
|
dimana
p merupakan waktu rata-rata curah
hujan dalam setahun atau time percentage
exceeded.
nice banget kak infonya
ReplyDeletecara membedakan daging sapi dan daging kambing