MENENTUKAN
KONSTANTA PLANCK DAN HARGA FUNGSI KERJA LOGAM KATODA MENGGUNAKAN FILTER
Fadli Nauval, Lisna Meylani
Laboratorium Fisika Lanjut, FMIPA, UNIVERSITAS
ANDALAS
ABSTRAK
Efek fotolistrik merupakan suatu peristiwa keluarnya
elektron dari suatu permukaan bahan, bahan yang dipakai biasanya adalah logam
dimana ketika dikenai, dan menyerap radiasi elektromagnetik seperti cahaya
tampak yang berada di atas frekuensi ambang yang tergantung pada frekuensi
jenis permukaan. Tujuan dari percobaan efek fotolistrik yang dilakukan adalah
untuk menentukan konstanta Planck dan menentukan harga fungsi kerja (work function) logam katoda, dimana
percobaan tersebut menggunakan persen transmisi dan pancaran beberapa sinar. Kemudian
hasil percobaan tersebut dibandingkan dengan nilai literatur yang telah ada.
Pada efek fotolistrik permukaan logam disinari dengan berkas cahaya, dan
sejumlah elektron akan terpancar dari permukaannya. Percobaan ini akan
mendapatkan hasil yaitu berupa fungsi kerja, nilai konstanta Planck dan energi
kinetik elektron.
Kata kunci : konstanta Planck,
fungsi kerja, energi kinetik, persen transmisi.
ABSTRACT
The photoelectric effect is an event
of discharge of electrons from a surface materials, the materials used are
usually the metal which when charged, and absorbs electromagnetic radiation
such as visible light which is above a threshold frequency depending on the
frequency of this type of surface. The purpose of the photoelectric effect
experiment being performed is to determine Planck's constant and specify the
price of the work function metal the cathode, where the experiment using the
percent transmission and radiate some light. Then the results of the experiment
are compared with literature values. On photoelectric effect metal surface
irradiated with a beam of light, and a number of electrons will be emitted from
the surface. This experiment will get a result that is either a work function,
the value of Planck's constant and the kinetic energy of the electron.
Keywords : Planck's
constant, function work, kinetic energy, the percent transmission.
I.
PENDAHULUAN
Mengacu pada teori cahaya sebagai
foton (teori kuantum cahaya), energi dari fotoelektron hanya bergantung pada
frekuensi cahaya datang, tidak bergantung terhadap intensitasnya. Frekuensi yang lebih tinggi akan menghasilkan
energi yang lebih besar, demikian sebaliknya. Ini sangat berbeda dengan model
klasik dari gelombang cahaya, bahwa energi maksimum akan bergantung pada
intensitas cahaya. Dengan kata lain, semakin terang cahaya maka semakin besar
energinya, demikian sebaliknya.
Efek fotolistrik merupakan salah
satu peristiwa dualisme gelombang, tepatnya gelombang yang menunjukkan sifat
partikel. Dalam kasus ini gelombang elektromagnetik (cahaya tampak) yang
menyinari suatu material akan mengeluarkan elektron yang ada pada permukaan
material tersebut dengan syarat energi yang dimiliki oleh cahaya tampak harus lebih
besar dari pada fungsi kerja permukaan material.
Pada tahun 1901, Planck
mempublikasikan hukumnya tentang radiasi. Ia menyatakan bahwa pancaran dan
serapan radiasi berhubungan dengan perpindahan atau lompatan antara dua tingkat
energi. Energi yang hilang oleh osilator dipancarkan dan diserap sebagai paket
(kuantum) energi radiasi, yang besarnya adalah :
E = hu (1)
di mana,
h = konstanta planck
(6,626 x 10-34 Js)
E = Energi pancaran (J)
u = Frekuensi radiasi (Hertz)
Konstanta
Planck telah ditemukan untuk dapat menjelaskan hubungan antara frekuensi dan
energi cahaya dan diperkenalkan pula teori kuantum cahaya. Teori ini kemudian
diaplikasikan oleh Einstein untuk menjelaskan efek fotolistrik secara teori
kuantum cahaya melalui pernyataanya : “Jika suatu sumber cahaya dengan
frekuensi (u) mengenai permukaan
logam, maka elektron di dalam logam tersebut akan tereksitasi dengan energi
(Ek)“. Secara matematis dinyatakan :
hu
= KEmaks + Wo (2)
di mana,
Wo
= Energi yang diperlukan elektron
untuk bergerak dari dalam logam ke permukaan (J)
KEmaks
= Energi kinetik elektron maksimum yang
dipancarkan pada peristiwa fotoelektron (J)
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah menentukan konstanta Planck, menentukan harga fungsi kerja logam katoda,
mengetahui pengaruh filter transmisi terhadap potensial penghenti, dan
mengetahui pengaruh warna terhadap potensial penghenti.
II. METODE
Gambar 1: Susunan
Peralatan Efek Fotolistrik
Sebelum
penelitian dimulai, alat yang akan digunakan disusun seperti Gambar 1. Lima
menit sebelum digunakan lampu merkuri dihidupkan kemudian lensa dan kisi
(bersatu) di pasang pada lampu merkuri lalu diatur sedemikian rupa sehingga
sinar yang diuraikan kisi dapat dilihat dengan jelas dan tepat masuk ke dalam
kotak (h/e). On pada alat (h/e) ditekan dan salah satu jenis warna sinar
diusahakan ke dalam celah dan filter dipasang sesuai warna sinar yang akan
diukur.
Penelitian pertama adalah
menunjukkan cahaya sebagai gelombang. Filter transmisi variabel diposisikan di
depan selubung pemantul putih sehingga cahaya yang dilewatkan sesuai dengan
persentase filter. Potensial yang terbaca pada voltmeter dicatat sebagai
potensial penghenti. Tombol discharge ditekan, dilepaskan, dan diamati berapa
waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke tegangan semula pada lalu aproksimasi
waktunya dicatat. Langkah-langkah di atas diulangi untuk filter transmisi dan
warna yang lain.
Penelitian yang kedua adalah
menunjukkan cahaya sebagai foton dan menentukan konstanta radiasi. Stopping
potensial diukur dengan voltmeter dengan menekan tombol “Push to Zero” yang ada pada kotak alat (h/e). Angka yang tertera
pada voltmeter digital dan dicatat ketika tegangan tidak naik lagi pada kolom
potensial penghenti. Langkah di atas diulangi untuk garis yang lain dan
pengukuran dilakukan minimal 5 kali untuk jenis sinar yang sama.
III. HASIL
DAN DISKUSI
Pada penelitian ini digunakan dua
filter yaitu kuning dan hijau yang masing-masingnya memiliki lima persentase
transmisi yang berbeda. Setelah melakukan penelitian didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 1. Pengaruh
persentase transmisi terhadap stopping
potential dan approx charge time pada filter kuning
NO
|
%
Transmisi
|
Stopping
Potential
(V)
|
Approx charge
Time
(s)
|
x
(Hz)
|
y
(cV)
|
1
|
100
|
0,642
|
2
|
5,08 x 1014
|
1,0272 x 10-19
|
2
|
80
|
0,563
|
3
|
9,008 x 10-20
|
|
3
|
60
|
0,613
|
2
|
9,808 x 10-20
|
|
4
|
40
|
0,581
|
2
|
9,296 x 10-20
|
|
5
|
20
|
0,538
|
1
|
8,608 x 10-20
|
Tabel 2. Pengaruh
persentase transmisi terhadap stopping
potential dan approx charge time
pada filter hijau
NO
|
%
Transmisi
|
Stopping
Potential
(V)
|
Approx charge
Time
(s)
|
x
(Hz)
|
y
(cV)
|
1
|
100
|
0,630
|
1
|
5,45 x 1014
|
1,008 x 10-19
|
2
|
80
|
0,618
|
2
|
9,888 x 10-20
|
|
3
|
60
|
0,597
|
1
|
9,552 x 10-20
|
|
4
|
40
|
0,565
|
1
|
9,04 x 10-20
|
|
5
|
20
|
0,518
|
2
|
8,288 x 10-20
|
Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa persentase transmisi berbanding terbalik besarnya dengan
potensial penghenti dan berbanding lurus dengan waktu. Ini sesuai dengan fungsi
persentase filter transmisi yaitu
menyaring cahaya yang akan masuk ke alat. Jadi, semakin tinggi persentase
filternya maka akan semakin sedikit cahaya yang masuk karena tingkat
penyaringannya lebih baik, dan itu artinya potensial yang terbaca pada
voltmeter yang dihubungkan dengan alat juga akan membaca nilai tegangan yang
lebih kecil dari pada filter yang persentasenya lebih kecil.
Hubungannya
dengan waktu adalah semakin tinggi persentase filter maka akan semakin sedikit
pula waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai potensial penghentinya dari
pada filter yang persentasenya lebih kecil. Filter transmisi ini menyaring
seberapa banyak cahaya yang akan mengenai alat (h/e). Jadi filter yang
persentasenya besar akan cepat melakukan penyaringan cahaya.
Selain untuk menentukan hubungan
antara persentase filter transmisi dengan waktu dan potensial penghenti, pada
penelitian ini ada lagi hal yang lebih penting yaitu penentuan nilai konstanta
planck dan energi gelombang cahaya. Secara literatur nilai konstanta planck (h)
adalah 6,626 x 10-34 Js, bila dibandingkan dengan yang didapatkan
melalui penelitian perbedaan nilainya sangat besar, hal ini karena skala yang
digunakan sangat kecil (10-34). Secara nilai sepertinya tidak berpengaruh
tapi secara fisis tidak bisa dijelaskan pengaruhnya karena dibutuhkan
penelitian lebih lanjut untuk menjelaskannya dengan pasti.
Dari penelitian ini juga dapat
dilihat bahwa frekuensi sangat mempengaruhi besar energi yang dimiliki oleh
gelombang cahaya. Semakin besar frekuensinya maka akan semakin besar energi
yang diberikan oleh cahaya dan semakin besar energi maksimum yang dimiliki
elektron yang keluar dari material akibat ditembakkan oleh cahaya.
Hubungan ini didapatkan dari
persamaan (2). Dari persamaan itu kita ketahui bahwa kerja permukaan suatu
material bersifat konstan pada tiap material. Jadi yang berubah adalah energi
radiasi gelombang datang dan elektron yang keluar dari material, dan
hubungannya sebanding. Hasil yang didapat dari pratikum membuktikan kebenaran
ini.
Hubungan
antara pengaruh warna terhadap potensial penghenti (dapat dilihat dalam tabel 1 dan tabel 2) adalah
sebanding. Artinya semakin besar frekuensi warna, maka akan semakin besar pula
potensial penghentinya.
Secara Grafik hubungannya dapat dinyatakan :
Gambar
2. Grafik hubungan stopping potential terhadap approx
charge time cahaya sebagai gelombang pada filter kuning
Grafik untuk filter kuning tidak
linear, hal ini disebabkan karena nilai pada data yang diperoleh dari percobaan
naik turun. Kesalahan ini kemungkinan terjadi dalam menentukan berapa waktu
yang diperlukan saat mencapai potensial penghenti yang diharapkan. Serta kurang
telitinya praktikan dalam pembulatan angka pada perhitungan.
Gambar
3. Grafik hubungan stopping potential terhadap approx
charge time cahaya sebagai gelombang pada filter hijau
Grafik untuk filter hijau juga
tidak linear, hal ini disebabkan karena nilai pada data yang diperoleh dari
percobaan naik turun. Kesalahan ini kemungkinan terjadi dalam menentukan berapa
waktu yang diperlukan saat mencapai potensial penghenti yang diharapkan. Serta
kurang telitinya praktikan dalam pembulatan angka pada perhitungan.
Gambar
4. Grafik
hubungan frekuensi sinar terhadap stopping
potential
Dari
gambar 4 menunjukkan hubungan frekuensi sinar terhadap stopping potential, grafik menunjukkan semakin besar nilai
frekuensi sinar maka semakin besar pula stopping
potential yang dihasilkan. Kelinearannya juga tidak bagus. Hal ini
disebabkan karena data yang diperoleh naik turun
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan mengenai efek
fotolistrik dapat praktikan simpulkan:
1.
Konstanta
Planck yang diperoleh dari percobaan tidak sama dengan literaturnya, dimana
konstanta Planck dari percobaan sebesar 0,439 x 10-34 Js sedangkan
literaturnya 6,626 x 10-34 Js.
2.
Semakin
besar % transmisi cahaya maka semakin besar stopping
potential yang dihasilkan, hal ini berlaku bagi kedua filter yaitu filter
kuning dan hijau.
3.
Nilai
approx charge time rata-rata sama
walaupun % transmisinya diubah-ubah.
4.
Semakin
kecil % transmisi yang diberikan maka semakin kecil energi kinetik yang
dihasilkan elektron.
5.
Harga
fungsi kerja yang dihasilkan filter kuning lebih besar daripada harga fungsi
kerja yang dihasilkan filter hijau.
DAFTAR
PUSTAKA
Indajit, D. 2007 . Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Bandung: Grafindo.
Krane, K.S. 1992.
Fisika Modern (diterjemahkan oleh: Hans J. Wospakrit). Jakarta: UI Press.
Muttaqin, A. 2015. Modul Fisika Eksperimen 1. Padang: UNAND.
No comments:
Post a Comment